Ringkasan Khotbah Minggu, 29 Agustus ‘10

APAKAH TUHAN KAGUM TERHADAP KITA?
Lukas 7: 1-10

Yesus kagum kepada perwira Kapernaum, karena seorang perwira memperhatikan orang kecil, ia mempunyai seorang hamba yang sakit keras dan hampir mati, hamba itu sangat dihargainya. Perwira itu minta tolong kepada Yesus agar hambanya disembuhkan. Itu sebabnya Yesus kagum kepada perwira itu. Bukan hanya manusia kagum kepada Tuhan, tetapi buat Tuhan kagum dan heran kepada kita. Tuhan bisa kagum kepada kita, dengan cara:

1. Memperhatikan orang lain tanpa pandang bulu. Hal seperti inilah yang Yesus selalu ingat karena Tuhan Yesus juga berbuat demikian kepada semua orang. Yesus mati untuk semua manusia, menebus dosa-dosa manusia di atas kayu salib. Jika kita mau melakukan seperti apa yang perwira itu lakukan, sudah tentu Tuhan Yesus juga kagum kepada kita, sebab kita memperhatikan orang lain tanpa pandang bulu (Yak. 2: 1, 9). Hal demikian sama dengan mengasihi Yesus.

2. Memperhatikan rumah Tuhan. Diketahui perwira itu memperhatikan rumah Tuhan (ay. 4-5). Banyak orang datang ke gereja dan bertanya, “Apalagi gereja buat untuk saya” atau sebaliknya, “Apalagi yang saya buat untuk gereja”. Sesungguhnya orang-orang Kristen datang ke gereja bertanya, “Apalagi yang saya buat untuk gereja”. Pertanyaan menuju kepada motivasi orang-orang yang datang ke gereja. Kita harus memberikan yang terbaik untuk Tuhan. Kasih itu tidak menuntut tapi memberi. Kita datang ke gereja harus memikirkan pekerjaan Tuhan (Mzm. 28:5) karena semuanya itu datang dari Tuhan.

3. Menghormati Tuhan Yesus. Datang ke rumah Tuhan (beribadah) haruslah dengan taat dan takut , rasa hormat kepada Tuhan. Janganlah datang hanya untuk tidur waktu khotbah, terima HP, omong-omong terus. Tuhan itu di atas segala-galanya yang harus dihormati (Kol. 1: 15-17).

4. Mempertaruhkan iman untuk Yesus. hidup ini harus mempertaruhkan iman untuk Tuhan. Seorang perwira mempertaruhkan nyawanya untuk hambanya (Luk. 7: 9-10). apa yang kita lakukan ada harga yang harus dibayar dan itu butuh pengorbanan. Jadikan hidup kita untuk Tuhan.

Marilah kita perhatikan hidup ini, karena hidup ini indah sebab Tuhan kagum kepada umatnya, bukan saja kita yang kagum kepada karya Allah. Amin

By: Pdt. Fifie Layantara - Minggu, 29 Agustus ‘10