ARTIKEL

KEMACETAN ROHANI

Orang Kristen yang sungguh-sungguh adalah orang Kristen yang rohaninya terus bertumbuh di dalam Tuhan. Kenyataannya saat ini walaupun sudah bertobat, bahkan sudah melayani Tuhan tetapi banyak orang Kristen yang tidak bertumbuh imannya. Iman yang tidak bertumbuh ini dapat kita sebut sebagai kemacetan rohani.

Mengapa orang Kristen bisa mengalami kemacetan rohani? Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan hal itu :

1. Karena tidak mau diajar. Kalau kita menerima firman Tuhan yang keras, bagaimana reaksi kita? Apakah kita mau menerima ataukah kita memberontak? (Ibr. 12:5-11). Kalau kita menerima, maka rohani kita akan semakin bertumbuh. Sebaliknya kalau kita menolak, maka semakin lama, rohani kita akan macet. Artinya, teguran-teguran yang diberikan Tuhan lama-kelamaan sudah tidak dihiraukan lagi.

2. Karena kita tidak jaga pergaulan kita. Di dalam kehidupan ini, hanya ada dua kemungkinan, "kita mempengaruhi atau kita dipengaruhi". Alkitab berkata "pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik" (1 Kor. 15:33). Kalau kita sudah jadi anak Tuhan, kita harus tegas dengan pergaulan kita. Karena cepat atau lambat, kalau kita bergaul dengan orang-orang yang tidak rohani, maka rohani kita akan kompromi dengan dunia.

3. Karena tidak mau pikul salib. Kalau seseorang menderita karena dosa dan kebodohan itu bukanlah "salib". Tetapi kalau karena kebenaran kita menderita (diejek, dimaki, dijauhi, disingkirkan, kehilangan), maka itulah "salib". Contoh : Sadrakh, Mesakh dan Abednego yang tidak mau menjual imannya dengan menyembah patung. Pikul salib adalah kalau kita berani menolak untuk kompromi dengan dunia sehingga kita disingkirkan dan ditolak oleh dunia.

4. Karena tidak tegas dengan keinginan-keinginan (1 Yoh. 2:15-17). Keinginan yang tidak bisa dikendalikan akan membawa kepada dosa. Orang Kristen yang benar harus bisa mengendalikan keinginannya. Contoh orang yang tidak tegas dalam Alkitab adalah Salomo. Orang yang tidak punya keinginan tidak akan maju. Tetapi keinginan kita harus dikendalikan karena kita tidak akan pernah puas dengan keinginan kita. Keinginan yang tak terkendali menumbuhkan kerakusan dan kesombongan, baik keinginan tahu yang tidak terkendali, keinginan sukses dan makmur yang tidak terkendali.

Siapapun kita, kalau tidak hati-hati, akan mengalami kemacetan rohani. Tetapi kalau kita mau diajar, jaga pergaulan, pikul salib dan tegas terhadap keinginan-keinginan kita, maka iman kita akan bertumbuh dan rahasia kerajaan Allah akan dibukakan bagi kita.

Relakanlah hatimu untuk diajar,
berusahalah menjaga pergaulan, semangat pikul salib dan tetap tegas terhadap keinginan; sebab itu akan membantu pertumbuhan rohani Anda

bersyukurlah

BERSYUKURLAH DENGAN KEADAANMU SAAT INI
SEBAB DENGAN BERSYUKUR;

Suasana HATI anda menjadi sejahtera
Suasana hati yang SEJAHTERA membuat anda dapat
Berpikir dengan baik
Bertindak dengan baik
Berkata – kata dengan baik
Mengambil keputusan dengan baik
Akhirnya Apapun yang anda kerjakan berhasil dengan baik

Mengeluh

Sebuah kata sederhana yang mungkin jarang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, tetapi seringkali kita praktekkan langsung baik secara sadar maupun tidak sadar. Kita semua melakukan hal tersebut setiap saat tanpa menyadarinya. Tahukah Anda semakin sering kita mengeluh, maka semakin sering pula kita mengalami hal tersebut.
Mengeluh adalah hal yang sangat mudah dilakukan dan bagi beberapa orang hal ini menjadi suatu kebiasaan dan parahnya lagi mengeluh menjadi suatu kebanggaan. Bila Anda memiliki dua orang teman, yang pertama selalu berpikiran positif dan yang kedua selalu mengeluh, Anda akan lebih senang berhubungan dengan yang mana? Menjadi seorang yang pengeluh mungkin bisa mendapatkan simpati dari teman kita, tetapi tidak akan membuat kita memiliki lebih banyak
teman dan tidak akan menyelesaikan masalah kita, bahkan bisa membuat kita kehilangan teman-teman kita.
Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa kita mengeluh?
Kita mengeluh karena kita kecewa bahwa realitas yang terjadi tidak sesuai dengan harapan kita. Bagaimana kita mengatasi hal ini. Caranya sebenarnya gampang-gampang susah, kita hanya perlu bersyukur.
Saya percaya bahwa di balik semua hal yang kita keluhkan PASTI ADA hal yang dapat kita syukuri. Sebagai ilustrasi, Anda mengeluh dengan pekerjaan Anda. Tahukah Anda berapa banyak jumlah pengangguran yang ada di Indonesia? Sekarang ini hampir 60% orang pada usia kerja produktif tidak bekerja, jadi bersyukurlah Anda masih memiliki pekerjaan dan penghasilan. Atau Anda mengeluh karena disuruh lembur atau disuruh melakukan kerja ekstra
.
Tahukah Anda bahwa sebenarnya atasan Anda percaya kepada kemampuan Anda? Kalau Anda tidak mampu tidak mungkin atasan Anda menyuruh Anda lembur atau memberikan pekerjaan tambahan. Bersyukurlah karena Anda telah diberikan kepercayaan oleh atasan Anda, mungkin dengan Anda lebih rajin siapa tahu Anda bisa mendapatkan promosi lebih cepat dari yang Anda harapkan.