RH SABTU, 06 JUNI 2009

Bacaan Setahun: Pkh. 1-3; Mzm. 45; Ef. 2
SAAT BERDIAM (Mazmur 37:1-24)

Jika anda penggemar olahraga lari, anda tentu sering mendengar aba-aba sebelum pertandingan dimulai: "Siap.... Ancang-ancang.... Lari!" Namun, ketika sedang berlari dalam kecepatan tinggi, pernahkah anda mendengar aba-aba: "Siap.... Ancang-ancang.... Berhenti!"? Howard Westlund, seorang pendeta yang sibuk di Chicago, menceritakan pengalaman tersebut. Ia menulis, "Saya siap memberikan seluruh waktu sepanjang malam itu untuk melayani, termasuk hadir dalam persekutuan pemuda. Namun, apa yang disebut ‘Siap.... Ancang-ancang.... Berhenti!’ terjadi." Howard harus dibawa ke rumah sakit karena infeksi pada kaki yang cukup parah. Selama masa perawatan, ia teringat pada ayat yang menjadi bacaan kita hari ini dan menyimpulkan: "Tuhan mengatur waktu kita untuk memulai dan waktu untuk berhenti." Belakangan, pendeta Howard menulis, "Ketika Allah meminta kita untuk berhenti, kita dapat mendebat, memprotes, dan menolak dengan alasan betapa besar tenaga kita dibutuhkan untuk berada dalam posisi lari. Atau kita dapat menunggu dengan keyakinan yang terus bertumbuh bahwa Dia melakukan segala sesuatu dengan baik." Howard memilih pernyataan kedua dan belajar bahwa tetap percaya pada Allah merupakan satu-satunya cara untuk membuat kita siap menghadapi sesuatu yang kita tidak siap. Sudahkah Anda belajar dari hal yang sangat penting ini?