RH KAMIS, 11 JUNI 2009

Bacaan Setahun: Kid. 5-8; Flp. 1
MELAMPAUI PENGERTIAN (Yohanes 10:22-33)

Pada suatu hari, Agustinus (354-430), berjalan menyusuri tepi pantai sambil merenungkan misteri Allah Tritunggal. Ia memperhatikan seorang anak laki-laki yang sedang bermain-main dengan kerang laut. Bocah tersebut menggali sebuah lubang di pasir pantai, kemudian berlari ke laut, menciduk air laut dengan kerang tersebut dan menuangkannya ke dalam lubang yang dibuatnya tadi. Agustinus bertanya, "Apa yang sedang kamu lakukan?" Anak itu menjawab, "Saya sedang memindahkan laut ke dalam lubang yang saya buat ini."

Konsep Allah Tritunggal jauh melampaui kerangka pikir logika kita, dan tidak dapat dianalisa sepenuhnya karena keterbatasan intelektual kita. Namun, hal itu tidaklah menjadi alasan bagi kita untuk menyimpulkan bahwa konsep Allah Tritunggal merupakan hasil rekayasa para teolog. Dengan pernyataan bahwa Allah sendirilah yang memperkenalkan diri-Nya melalui pribadi Bapa, Anak dan Roh Kudus - tiga pribadi, tetapi satu hakekat - itu berarti menyampaikan apa yang diajarkan Alkitab dengan benar (Yoh. 10:29-30; Kisah 5:3-4). Bukankah masuk akal bila Allah yang kita sembah dan tempat kita mempertaruhkan hidup kita itu jauh melampaui batas kemampuan pengertian kita?