RH Sabtu, 20 Maret 2010

Sabtu, 20 Maret 2010

Manusia Baru (Efesus 4: 17-32)

Sudah sering kita mendengar orang me-lakukan operasi wajah, sedot le-mak, permak perut, pengambilan tahi la-lat, dan sebagainya. Tujuan semua ini a-da-lah agar manusia berpenampilan baru. Ya, mungkin saja penampilan orang bisa baru, tetapi itu tak menjamin bahwa orang-nya juga menjadi baru! Ketika Paulus berpesan kepada jema-at Efesus agar menanggalkan manusia la-ma dan mengenakan manusia baru, tentu bukan operasi fisik yang ia maksud. Yang mesti baru adalah kualitas hidup manusia. Bagaimana caranya? Pertama, menyadari bah-wa hidup sebagai orang yang tidak mengenal Allah adalah hidup yang tak ada maknanya, sia-sia. Kedua, menyadari bahwa kita pasti pu-nya pengalaman dengan Kristus. Pengalaman itu indah dan meng-u-bahkan hidup kita. Namun seiring berjalannya waktu, kita ke-rap mengabaikan dan meninggalkannya. Padahal pengalaman itu sa-ngat berharga, sehingga perlu dipelihara. Tahap ketiga a-dalah menjaga sikap hidup sehari-hari, misalnya dalam mengelola a-marah, menjaga lidah, dan sebagainya. Melalui langkah-langkah ini, manusia baru akan terus terpelihara kebaruannya. Menjagai kualitas hidup kita tetap baru tentu tidak mudah. Na-mun ini bukan hal yang mustahil. Kristus, Tuhan dan Sahabat kita, tak akan membiarkan kita berjuang sendiri.