RH RABU, 7 Mei 2008

Bacaan setahun: 2 Sam. 13,14; Mat. 24
UKURAN HARGA DIRI (MATIUS 19:13-30)
Sahabat saya bersumpah tidak akan menghadiri acara reuni kelas lagi. Ia mengungkapkan bahwa ia merasa sangat tidak berharga dan gagal. Beberapa teman sekelasnya telah menjadi dokter, pengacara atau dokter gigi. Sebagian lainnya memiliki bisnis yang sedang berkembang dan menjabat posisi penting di perusahaan besar. Hampir setiap orang membicarakan cucu-cucu mereka yang cerdas dan menonjol dalam olahraga. Sedangkan, sahabat saya itu memiliki pekerjaan yang biasa, cucunya tidak selalu memperoleh nilai A atau menonjol di bidang olahraga. Saya berkata kepadanya bahwa perasaan tidak berharga yang dialaminya berasal dari pengukuran nilai diri dengan standar yang salah.
Allah tidak mengukur kita berdasar pekerjaan, rekening bank, rumah atau prestasi akademis kita. Harga dan martabat kita berdasar pada kenyataan bahwa Allah telah menciptakan kita dan AnakNya telah mati bagi kita. Hal yang penting bagiNya adalah tingkat kepercayaan padaNya dan pelayanan yang kita lakukan bagi kemuliaan namaNya. Yesus berkata bahwa mereka yang mengikut Dia, tanpa memperhatikan status duniawi mereka, akan diberi hadiah karena iman dan ketaatan mereka (Matius 19:16-30).