KOTBAH

3 MACAM PEMBERIAN


Alkitab mengenal ada tiga macam pemberian, yaitu:
1. Sedekah (Mat. 6: 2,3).
Sedekah ialah memberi kepada orang lain ala kadarnya. Prinsip dalam memberi, ialah pemberian kristiani tidak dipamerkan kepada siapa saja (misal: orang yang dihormati, saudara, teman, dst). Firman Tuhan mengajarkan pada saat kita memberi sedekah, jangan sampai diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Setiap pemberian yang kita berikan kepada orang lain akan mendapat pahala dari Tuhan. Tetapi pemberian yang dipamerkan kepada orang lain tidak akan mendapat pahala dari Bapa yang di sorga, karena sudah mendapat pahalanya sendiri. Pahalanya ialah pujian dari orang lain.

2. Persembahan sukarela (2 Kor. 9:10).
Setiap berkat dari Tuhan mengandung 2 hal, yaitu benih dan roti. Benih adalah sebagian berkat yang kita terima yang harus kita tabur. Ketika benih ikut dimakan maka tidak ada kesempatan menuai di waktu yang mendatang. Benih yang kita tabur ini dapat kita salurkan kepada orang-orang yang memerlukan. Contoh: kolekte, diakonia, pembangunan(pengadaan gedung), misi, keluarga (orangtua dan saudara), orang-orang yang tidak mampu, janda-janda miskin dan yatim piatu, dsb.

3. Persepuluhan (Mal. 3:10).
Persepuluhan sama halnya dengan mengembalikan uang Tuhan. Ada 4 prinsip dalam menjalankan persepuluhan, yaitu:
a). Persepuluhan ini harus dibawa ke rumah Tuhan atau gereja lokal tempat kita beribadah. Bukan ke persekutuan doa, bukan untuk pelayanan, bukan untuk misi, bukan untuk diakonia atau bukan untuk hal-hal yang lainnya.
b). Persepuluhan ini harus seluruh persembahan persepuluhan kita, tidak boleh hanya sebagian. Jadi harus 10% dari berkat (gaji, untung dan berkat-berkat yang lain) yang kita dapat.
c). Persepuluhan bagaikan pagar bagi benih-benih yang kita tabur agar benih-benih tersebut tidak diganggu.
d). Persepuluhan akan membuka tingkap-tingkap surga bagi kita, sehingga berkat-berkat akan selalu mengalir dalam hidup kita.

Setiap pemberian yang kita tabur, Bapa di sorga selalu memperhitungkannya. Apabila kita setia mengembalikan milik Tuhan, maka tingkap-tingkap berkat akan selalu terbuka bagi kita. Amin


By: Pdt. Henoch Wilianto - Minggu, 21 Sept 2008