RH JUMAT, 10 Oktober 2008

Bacaan Setahun: Neh. 3,4; Luk. 23
FITNAHAN YANG TERSEMBUNYI (Amsal 6:12-15)


Beberapa orang telah mengubah fitnahan menjadi suatu seni. Jonathan Swift, yang paham benar tentang keburukan dari memfitnah, menggambarkan seorang pemfitnah sebagai seseorang yang dapat "menimbulkan pencemaran dalam satu kerutan dan meruntuhkan reputasi dengan satu kedipan." Robert Louis Stevenson menggaris-bawahi, "Kebohongan yang paling kejam seringkali disampaikan dalam sikap diam." Ketika seseorang diserang dalam suatu percakapan, para pendengar lainnya dapat terlibat dalam perbuatan itu hanya dengan satu anggukan.

Penulis Amsal menceritakan orang-orang dalam zamannya yang menggunakan bahasa tubuh mereka untuk menghancurkan orang lain. Mereka berkedip, bergerak atau mengangkat bahu untuk melakukan fitnahan, dan tetap merasa aman dengan semuanya itu. Bagaimanapun juga, sulit untuk dapat menyangkal satu gerakan atau untuk membuktikan kejahatan yang dilakukan dengan satu kedipan. Apakah Anda perlu meminta pertolongan Allah, sumber kasih dan kebenaran, untuk menolong Anda mengontrol kata-kata dan sikap anda hari ini? Lalu demi Dia, demi anda sendiri dan demi orang lain, lakukanlah!