RH SABTU, 4 Oktober 2008

Bacaan Setahun: Est. 1,2; Mzm. 150; Luk. 17
SUMBER PENGHIBURAN (2 Korintus 1:1-7)

Ketika saya sedang ditugaskan di Inggris pada Perang Dunia II, saya mendapat berita bahwa adik laki-laki saya, Cornelius yang berusia 20 tahun, gugur saat menjalankan tugas. Berita ini sangat mengejutkan saya, tetapi seketika itu juga Allah menenangkan saya dengan satu keyakinan bahwa Cornelius aman bersama Yesus. Damai Allah kemudian memenuhi saya. Sejak saat itu saya banyak menjumpai kematian anggota keluarga orang lain dan mengunjungi banyak orang yang berduka. Apa yang harus dilakukan untuk memberi penghiburan? Mengutip ayat Alkitab sebanyak-banyaknya? Mencoba menganalisa dan menjelaskan cara Allah memelihara?

Saya rasa bukan demikian. Bukanlah saatnya bagi orang-orang yang sedang berduka atas kehilangan yang tiba-tiba untuk menerima penjelasan intelektual. Mereka membutuhkan penghiburan yang hanya dapat diberikan oleh Allah. Kita dapat menjadi saluran berkat-Nya, tetapi sebelumnya kita harus mengalami penghiburan Allah sehingga dapat menghibur yang lain. Namun dalam segala sesuatu yang kita lakukan, janganlah lupa bahwa hanya Dia yang dapat memberi penghiburan yang dibutuhkan.