RH JUMAT, 12 DES 2008

Bacaan Setahun: Ibr. 5-8
LONCENG YANG MEMBEKU (Titus 2:1-15)

Pendeta Raymond Biddle menceritakan pengalaman berikut ini dalam sepucuk surat. Ia menulis, "Gereja kami memiliki sebuah lonceng yang baik yang nyaring bunyinya. Namun kemarin kami merasa malu karenanya. Dentang pertama yang terdengar sumbang di telinga. Salju dan hujan es yang ditiupkan badai pada malam hari telah melekat menjadi es pada lonceng itu dengan ketebalan hampir 3 cm. Tentu saja hanya panggilan sumbang untuk beribadah ini yang dapat didentangkan oleh lonceng itu! Melalui peristiwa ini Tuhan meninggalkan kesan dalam pikiran saya bahwa orang-orang Kristen sering meredam suara mereka tentang banyak hal di dunia ini. Akibatnya, kesaksian hidup mereka menjadi ‘es beku’ belaka."

Iblis bersukacita tatkala orang-orang Kristen menjauhkan diri dari Tuhan dan kesaksian mereka dicemarkan oleh serangkaian sikap dan tindakan yang duniawi. Cara terbaik untuk menghindari "kebekuan" adalah dengan menjaga "api tetap menyala." Hal ini dapat dilakukan melalui doa, mempelajari firman Allah, dan persekutuan yang teratur dengan orang-orang percaya lainnya.