ARTIKEL

TANDA DAN MUJIZAT

Ketakutan dan kegemparan yang ditimbulkan akibat penghukuman Allah terhadap Ananias dan Safira (Kis. 5:1-11) berangsur-angsur hilang, dan diganti dengan sukacita dan pujian terhadap Allah atas mujizat yang dilakukan oleh para rasul. Rasul-rasul mempunyai kuasa yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit. Hal ini menunjukkan bahwa karya Kristus terus berlangsung melalui mereka. Para rasul dapat melakukan hal-hal yang ajaib karena Kristus telah bangkit kembali dan mencurahkan Roh Kudus, dan kuasa pemberitaan Injil menyertai mereka.

Inilah salah satu bukti penyertaan Allah atas para rasul yang berkarya untuk menggenapi janji Kristus atas mereka, seperti yang dinyatakan dalam Markus 16:20, “Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya” (baca juga Markus 16:15-18). Akibat dari banyaknya tanda dan mujizat yang dikerjakan oleh para rasul adalah: semua orang percaya bertambah tekun dalam persekutuan dan ibadah (ay. 12); orang-orang percaya semakin disegani oleh masyarakat Yahudi sehingga mereka tidak berani mengganggu orang percaya, sebaliknya mereka sangat dihormati (ay. 13); dan Tuhan makin hari makin menambahkan jumlah orang yang percaya kepada-Nya (ay. 14).

Hari ini, kehidupan kita juga tak terlepas dari tanda dan mujizat pemeliharaan Allah atas hidup orang percaya. Ada begitu banyak mujizat yang terjadi di sekeliling kita. Adakah kita menyadarinya? Kehidupan kita, keluarga kita, dan pekerjaan kita yang tetap terpelihara hingga hari ini, bukankah itu semua adalah mujizat dari Tuhan? Adakah ini membuat kita lebih bertekun dalam persekutuan dan ibadah pada-Nya? Biarlah di awal tahun 2009 ini melalui hidup kita nama Tuhan dimuliakan dan makin banyak orang percaya pada-Nya.


Kepekaan dalam melihat dan mensyukuri mujizat Tuhan atas hidup akan membuat seseorang mengalami kelimpahan sejati di dalam Tuhan.

“Dan oleh rasul-rasul diadakan banyak tanda dan mujizat di antara orang banyak. Semua orang percaya selalu berkumpul di Serambi Salomo dalam persekutuan yang erat.” (Kisah Para Rasul 5:12)