RH RABU, 14 JAN 2009

Bacaan Setahun: Kej. 34-36; Luk. 14
PARA GELANDANGAN (Yohanes 14:1-7)

Kita dapat menjumpai para gelandangan di mana-mana. Kita dapat menemukan mereka sedang tidur meringkuk di taman kota, di emper-emper toko, atau di alam terbuka beratapkan langit dan berbantalkan bumi. Mereka adalah orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal, miskin, papa, dan seringkali juga dalam keadaan sakit. Bagi saya, istilah gelandangan lebih tepat dikenakan pada manusia yang hidup tanpa Allah. Menolak Allah, seperti yang dilakukan banyak orang masa kini, berarti menjadi gelandangan di dunia yang telah diciptakan Allah dengan keagungan.

Melanggar perintah-perintah-Nya berarti berkelana tanpa tujuan. Menyangkali Dia berarti melenyapkan makna kehidupan. Dan mengabaikan kasih-Nya berarti menenggelamkan diri dalam keputusasaan yang mengerikan. Percaya kepada Yesus berarti masuk ke dalam lingkungan kasih yang mesra sebagai keluarga Allah (Yoh. 1:12). Berharap kepada Allah berarti merindukan kampung halaman yang abadi (Yoh. 14:1-3.). Menerima-Nya berarti menjadi bagian dalam kebenaran, kesucian dan damai sejahtera-Nya.