RH Kamis 14 Januari 2010

Kamis, 14 Januari 2010

Sepakbola Tanpa Gawang (Kejadian 1: 26-31) Bayangkan permainan sepakbola tanpa gawang. Betapa kacau dan anehnya. 22 orang dewasa berebut 1 bola. Ten-dang sana, tendang sini. Untuk apa semua itu kalau tidak ada gawang? Se-pakbola men-jadi menarik karena ada ga-wang yang dituju. Setiap pemain punya tu-juan: mencetak gol ke ga-wang lawan se-banyak-banyaknya.

Tuhan menciptakan kita di dunia ju-ga dengan tujuan tertentu. Betapa tidak me--na-riknya hidup kita ini kalau sekadar un--tuk “meng---gelinding” tanpa tujuan yang jelas. Tuhan Yesus meminta su-paya kita sempurna sama se-perti Bapa di sur-ga (Mat. 5: 48). Kata sem-purna, bu-kan ber-----arti ku-dus tan-pa cacat cela. Dalam bahasa Yunaninya kata sempurna adalah teleios, dari ka-ta telos artinya: tujuan, akhir, maksud. Seseorang disebut teleios ka-lau ia sepenuhnya bisa berfungsi sesuai dengan tujuan ia dicip-ta-kan di dunia ini. Kita diciptakan menjadi “segambar dan serupa” dengan Allah (Kej. 1:26). Ungkapan “gambar dan rupa” Allah, itu bukan se-kadar menunjukkan status kita sebagai ciptaan “tertinggi”, tetapi ju-ga sebagai tugas panggilan untuk kita “mencerminkan” Allah da-lam hidup di dunia ini; baik karya maupun kasih dan kebaikan-Nya. Kita hidup di dunia bukan kebetulan tetapi membawa misi Allah untuk dunia ini.