RH Minggu 10 Januari 2010

Minggu, 10 Januari 2010
Tuhan Membela Penjahat? (Kejadian 4: 1- 16) Di kelas Sekolah Minggu, seorang anak bertanya mengapa Kain tetap dilindungi Tuhan setelah membunuh Habel. Selama ini ia berpikir bahwa orang jahat tidak disayang Tuhan. Namun, mengapa Tuhan seolah-olah melindungi Kain dengan memperhitungkan pembalasan tujuh kali lipat bagi orang yang membunuhnya? Di satu sisi, Dia menyerukan keadilan, tetapi di sisi lain Dia seolah-olah “tidak adil” dengan melindungi seorang pembunuh seperti Kain. Kisah Kain dan Habel jelas menyatakan dua hal yang tak dapat dipisahkan dari karya Tuhan atas umat-Nya. Seperti sekeping koin, sisi pertama adalah keadilan dan sisi lain adalah kasih. Dia menyatakan kasih dan keadilan secara bersamaan. Kasih dan keadilan Tuhan berlaku dalam segala situasi.

Maka, masalahnya bukan semata-mata “Tuhan membela penjahat”, tetapi Dia memberi kesempatan bagi orang sejahat apa pun untuk bertobat. Jika Tuhan berlaku demikian, sepantasnyalah kita memberikan kesempatan bagi orang lain untuk berubah. Jangan menghakimi berdasar pengalaman masa lalu. Apalagi jika “masa hukuman” telah dijalani, terimalah kembali ia seutuhnya untuk memulai sesuatu yang baru. Tuhan pun setiap kali menerima diri kita kembali setelah kita mengaku dosa, bukan?