RH Kamis, 20 Mei 2010

KERANGKA YANG HIDUP LAGI (Yehezkiel 37: 1-14)

Kepada Yehezkiel, Tuhan memberi penglihatan penting. Ketika itu Israel ada dalam pembuangan yang pahit di Babel. Mereka tercerai berai. Kota mereka tinggal reruntuhan.Seolah-olah tak ada harapan bangsa mereka dapat pulih lagi. Namun penglihatan kepada Yehezkiel, memberi pengharapan akan pemulihan. Yakni, bahwa Tuhan tidak selamanya menghukum. Allah menghukum agar Israel bertobat. Ketika Israel mau berpaling kembali serta memperbarui hati dan hidup mereka, Tuhan dapat memulihkan keadaan mereka.

Mungkin Indonesia tak seterpuruk Israel saat itu. Namun, barangkali ada aspek-aspek kehidupan yang seolah-olah tak dapat dipulihkan lagi. Seperti tulang yang sudah mengering. Walau demikian, Tuhan menunjukkan sekali lagi bahwa tak ada yang mustahil bagi-Nya. Selalu ada pengharapan dalam Dia, yang tidak berhenti mengasihi. Bangsa kita pun dapat kembali mengalami pemulihan dan kebangkitan secara nasional. Yakni, ketika kita sebagai umat-Nya, menjadi agen perubahan yang menularkan pertobatan di berbagai aspek kehidupan.