RH Sabtu, 22 Mei 2010

CINTA SEBATAS KULIT (Kidung Agung 2: 2-3)

Di Inggris, para istri atau pacar pemain sepakbola biasa disebut WAGs (wife and girlfriends). Kehidupan WAGs layaknya selebriti; pesta-pesta besar pada malam hari dan belanja di toko-toko papan atas pada siang harinya. Namun, di balik kemewahan itu sebetulnya tersimpan rasa was-was yang teramat besar terkait tindak-tanduk sang kekasih. "Anda harus melakukan segalanya untuk tetap tampil cantik dan prima, termasuk operasi plastik, agar kekasih atau suami Anda tidak melirik wanita lain. Karena di luar rumah, mereka akan selalu menghadapi rayuan dan godaan. Jika sang kekasih kembali ke rumah dan tidak menemukan kami dalam kondisi sempurna, maka suatu hari nanti ia tidak akan kembali," demikian pengakuan salah seorang anggota WAGs.

Begitulah kalau cinta hanya sebatas kulit, semata-mata karena hal-hal lahiriah; sangat melelahkan dan melemahkan karena orang kemudian akan terus dituntut untuk hidup dalam "topengnya". Juga sangat rapuh, sebab betapa pun yang namanya "kulit" cepat atau lambat akan ditelan waktu. Seperti kata pepatah, "Jangan mencintai seseorang karena ia istimewa, tetapi buatlah ia istimewa karena kamu mencintainya."