RH Senin, 10 Mei 2010

KEHADIRAN TUHAN (Mazmur 11: 1-7)

Seorang pembimbing remaja di gereja saya, selalu memulai doanya dengan khas. Demikian bunyinya: "Bapa kami yang ada di surga, tetapi yang sekarang juga hadir di antara kami." Sebuah awalan doa yang penuh makna, bukan? Allah hadir di sana dan hadir di sini, sekaligus. Pemazmur mengawali pujiannya dengan sebuah pernyataan iman bahwa pada Tuhanlah ia berlindung. Namun, bagaimana bisa Tuhan melindungi jika Dia ada di surga atau di bait-Nya yang kudus, sementara peristiwa kehidupan manusia ada di bumi atau di luar Bait Tuhan; di tempat yang tidak selalu dianggap kudus? Walaupun Tuhan memang di surga dan berada di bait yang kudus, tetapi surga dan bait-Nya yang kudus tidak memenjara Tuhan. Dari base camp-Nya Tuhan bisa melihat dan menguji orang yang hidup di dunia ini dengan segala tingkah lakunya, serta melakukan pembelaan-Nya. Pemahaman inilah yang membuat pemazmur mantap menjadikan Tuhan sebagai tempat perlindungannya. Terkadang kita menganggap enteng hal kehadiran Tuhan yang tak tampak mata. Keterbatasan mata indrawi kerap menjadi sebab kesembronoan hidup. Mata kita di dunia inilah yang tak dapat menembus surga, sementara mata Tuhan di surga melihat kita di dunia dengan terang benderang tiada tara.