RH Sabtu, 15 Mei 2010

TELADAN HIDUP (Efesus 6: 1-4)

Puisi yang ditulis Inayah Wahid membuat trenyuh umat yang hadir di acara peringatan tujuh hari wafatnya Gus Dur. "Karena Ayahku", judulnya. "Kalau aku jadi orang dermawan, itu karena ayahku yang mengajarkan. Kalau aku jadi orang toleran, itu karena ayahku yang menjadi panutan. Kalau aku jadi orang beriman, itu karena ayahku yang menjadi imam. Kalau aku jadi orang yang rendah hati, itu karena ayahku yang menginspirasi. Kalau aku jadi orang yang bercinta kasih, itu karena ayahku yang memberi tanpa pamrih. Kalau aku membuat puisi ini, itu karena ayahku yang rendah hati." Ironisnya, pada hari yang sama, muncul berita lain yang bertentangan dengan peristiwa mengharukan di atas. Seorang pria Italia meludahi jenazah ibunya yang disemayamkan di Swiss, lantaran menyimpan dendam. Rupanya, semasa kecil ia sering dipukuli ibunya. Karakter anak terbentuk dari kebiasaan hidup sehari-hari bersama orangtua dan orang-orang di sekitarnya. Dan, faktor dominan yang membentuk karakter mereka ialah apa saja yang mereka lihat, alami, dan rasakan dari orangtua khususnya pada usia anak-anak. Firman Tuhan menasihati dan mengajak orangtua agar waspada. Ya, semua yang ditabur orangtua dalam hidup anak-anak hari ini, kelak pasti akan dituai.