RH Rabu, 12 Mei 2010

BERSUNGUT-SUNGUT (Keluaran 17: 1-7)

Seorang pengemudi mobil kehilangan karcis parkir di sebuah mal. Akibatnya ia harus membayar denda Rp 20.000, 00. Karena jengkel, spontan ia memarahi petugas di loket parkir. "Ini pemerasan!" katanya. "Saya tidak akan ke sini lagi!" Setelah petugas menjelaskan bahwa ia hanya menjalankan ketentuan pihak pengelola, si pengemudi membayar juga. Namun, ia pulang dengan bersungut-sungut!

Kita bersungut-sungut ketika merasa terjebak dalam situasi yang tak dapat diubah. Kadang kita tak dapat mengubah situasi, tetapi kita dapat mengubah cara kita menghadapi situasi. Sikap menggerutu membuat situasi tambah runyam. Pimpinan Tuhan diragukan. Orang lain dikambinghitamkan. Bukankah lebih baik kita meniru Musa: berseru-seru pada Tuhan? Dengan mencurahkan isi hati kepada Tuhan, hati menjadi lega, Tuhan pun menawarkan solusi. Ingatlah, Tuhan bertindak bukan karena sungut-sungut umat, melainkan karena seruan Musa. Dengan berseru-seru, kita memiliki cara sehat dan kreatif ketika menghadapi jalan buntu.