RH Minggu, 23 Mei 2010

LIDAH API (Kisah Para Rasul 2: 1-4)

Dalam Perjanjian Lama (PL), kita membaca sejumlah peristiwa yang menampilkan bagaimana api Allah menyambar dari surga. Misalnya dalam kisah Nabi Elia. Akan tetapi, pada hari Pentakosta setelah kenaikan Kristus, Roh Kudus juga turun dalam rupa seperti lidah api. Mengapa? Menurut Life Application Study Bible, lidah mewakili perkataan, yang dalam hal ini mengacu pada kabar baik yang kelak disebarkan melalui pemberitaan para murid. Api melambangkan hadirat Tuhan yang menguduskan. Api-Nya akan "membakar" perkara-perkara di dalam hidup kita yang tidak diperkenan oleh-Nya. Selanjutnya, api itu akan mengobarkan hati kita, sehingga kita dapat bersaksi tentang Dia kepada sesama. Turunnya Roh Kudus menandai lahirnya gereja: suatu umat yang dipenuhi oleh Roh Kudus dan mengemban amanat untuk mewartakan kabar baik Tuhan Yesus Kristus kepada segala bangsa. Lidah api Roh Kudus mengingatkan kita akan pentingnya kekudusan hidup dalam pemberitaan Injil. Hadirnya Roh Kudus juga menggenapi janji Kristus bahwa Dia tidak akan membiarkan kita sendiri, tetapi juga akan menyertai kita senantiasa. Roh Kudus akan menolong dan memampukan kita mengemban amanat-Nya tersebut.