RH Jumat, 09 April 2010

GIDEON YANG TAKUT (Hakim-hakim 7: 7-25)

Dalam bukunya, Melepas Belenggu Kekhawatiran dan Kecemasan (Gloria Graffa), Pam Vredevelt menulis bahwa ia pernah menemukan akronim buatan orang atas kata fear ("ketakutan"), yakni false evidence appearing real (bukti palsu yang kelihatan benar). Menurutnya, ketakutan bisa membuat seseorang menilai sesuatu secara berlebihan - cenderung negatif, atas sesuatu yang belum ia ketahui secara pasti kebenarannya. Tepat seperti itulah yang dialami Gideon. Saat dihadapkan pada "pertarungan mustahil" dengan orang Midian dan Amalek, ia takut. Kekuatannya terbatas. Ia hanya punya 300 prajurit. Yang ia hadapi terlalu banyak, terlalu kuat. Jadi, wajar jika di benaknya terbayang kekalahan telak. Tuhan menjanjikan kemenangan, tetapi Gideon masih tetap takut.


Rupa-rupa pergumulan hidup juga kerap membuat kita takut. Terlalu berat. Terlalu menakutkan. Namun, Allah yang mengerti ketakutan Gideon, juga memahami ketakutan kita. Jangan biarkan ketakutan itu terus membuat banyak bayangan negatif di kepala. Sebaliknya, ceritakan semua kepada-Nya. Biarlah besar dan kuatnya lawan justru mendorong kita untuk mengandalkan Dia saja, bukan kekuatan kita yang terbatas.