Ringkasan Khotbah 11 April 10

POTENSI
(Roma 8: 11)

Pada saat kita mempelajari mengenai perumpamaan tentang talenta atau mina, kita akan mendapati bahwa dalam kehidupan ini Tuhan mempercayakan pada setiap kita kemampuan atau potensi untuk melakukan sesuatu hal. Ketika kita dipercaya dengan talenta yang Tuhan beri atas kita, Tuhan menginginkan agar kita bisa mempertanggungjawabkannya suatu saat nanti. Itu sebabnya kita harus tahu ada potensi dalam kita dan berusaha untuk menggalinya, maka hidup kita akan menjadi bergairah.

Masing-masing orang diberikan talenta atau potensi yang berbeda-beda. Kita harus dapat mengerjakan talenta yang ada pada kita dengan setia. Tuhan tidak akan mempercayakan sesuatu yang besar apabila kita tidak dapat bertanggungjawab atas talenta yang Ia percayakan atas kita. Tetapi banyak orang yang memeram atau menyembunyikan talenta mereka. Dua alasan seseorang memeram atau menyembunyikan talentanya, ialah:
1. Kecewa. Seseorang menyembunyikan talentanya dan tidak berusaha menggali potensi yang ada padanya bukan karena kecewa kepada Tuhan melainkan kecewa kepada orang-orang di sekelilingnya. Tantangan dari luar tidak akan membuat seseorang kecewa. Seringkali orang kecewa karena gembalanya, rekan pelayanannya, atau pun keluarganya.
2. Adanya konsep ”lumayan” yang telah tertanam dalam pikiran. Dengan pemikiran ”lumayan” membuat seseorang tidak berusaha lebih lagi untuk menggali potensi yang ada padanya. Jangan berhenti pada konsep ”lumayan”. Jangan berikan untuk Tuhan dan pelayanan yang Tuhan percayakan atas kita setengah-setengah atau sedang-sedang saja. Berikan yang terbaik untuk Tuhan.

Setiap kita memiliki talenta dan potensi dalam kehidupan ini. Gali dan kembangkan potensi yang Tuhan percayakan atas kita maka suatu saat nanti Allah yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati akan menghidupkan juga tubuh kita yang fana ini. Amin

By: Pdt. Moy Liana - Minggu, 11 April ‘10