RH Rabu, 14 April 2010

MERASA DIMUSUHI TUHAN (Mazmur 102: 1-23)

"Suami saya selalu menunjukkan sikap permusuhan. Apa pun yang saya lakukan dianggap salah. Saya harus bagaimana?" Keluh seorang ibu pada pendetanya. "Sudahkah Ibu berdoa memohon Tuhan melunakkan hatinya?" tanya Pendeta. Ibu itu menjawab, "Saya merasa Tuhan pun sedang memusuhi saya! Memang semuanya gara-gara saya. Beberapa tahun lalu saya pernah selingkuh. Sejak saat itu, biarpun sudah bertobat, saya merasa baik suami maupun Tuhan memusuhi saya!"

Ketika dimusuhi orang, kita bisa mengadu pada Tuhan. Namun, jika Tuhan pun buang muka, ke mana lagi kita bisa pergi? Situasi tanpa harapan ini pernah dialami pemazmur. Bagian pertama Mazmur 102 mengungkapkan kesengsaraannya saat dicela musuh sekaligus dimurkai Tuhan. Hubungan dengan Tuhan bisa rusak karena dosa dan pemberontakan kita. Ketika hal itu terjadi, Tuhan terasa jauh. Wajah-Nya tampak seram bagai musuh. Namun, jika kita sudah bertobat, yakinlah bahwa Tuhan pasti kembali peduli. Dia tidak lagi berwajah marah, tetapi ramah. Jangan biarkan hidup Anda terus dihantui rasa bersalah!