RH Sabtu, 24 April 2010

KUALITAS RENCANA, KUALITAS HIDUP (Yesaya 32: 1-8)

Cinderella bersepatu kaca? Ya, begitulah dongeng yang kita baca dan dengar berulang kali. Padahal sebenarnya Cinderella bersepatu kaca adalah contoh sebuah kesalahan. Pada 1697, Charles Perrault menulis kisah Cinderella dalam bahasa Prancis. Ia menggunakan frasa pantoufle en vair untuk sepatu Cinderella. Dalam penerjemahan ke dalam Bahasa Inggris, kata vair (bulu tupai) salah dibaca sebagai verre yang berarti kaca. Akibat kesalahan tak sengaja ini akhirnya jadilah Cinderella bersepatu kaca (Sumber: Ensiklopedia Kelirumologi, Jaya Suprana).

Kualitas manusia terlihat dari apa yang direncanakan dalam hati dan pikirannya. Khususnya apa yang direncanakannya bagi hidup orang lain. Hari ini, apa yang kita rencanakan dalam hati dan pikiran? Rencana untuk memfitnah atau melakukan kejahatan terhadap orang lain menunjukkan kebebalan kita, sebab kita sudah tahu apa yang benar. Sebaliknya, keluhuran hati dan pikiran kita terlihat dari rencana untuk melakukan hal yang baik kepada orang lain, bahkan yang membenci kita sekalipun.