RH Kamis, 02 September 2010

MEMBERI ATAU MEMANCING? (2 Korintus 9: 6-10)

Tulus hati merupakan nilai batin yang penting, tetapi sulit dijumpai. Masalahnya, kita biasa memiliki harapan di balik segala pemberian dan tindakan baik. Ketika kita melakukan kebaikan, kita diam-diam bermaksud membuat orang lain yang kita tolong merasa berutang pada kita. Hal ini tak ubahnya seperti memancing, ada sesuatu yang kita harapkan sebagai imbalan dari orang yang kita tolong; bahkan dari Tuhan. Namun, ini tentu saja tidak benar. Meski begitu, orang kristiani kerap punya motif tersembunyi. Kita menjadi orang yang penuh perhitungan dengan perbuatan baik kita. Lebih lagi firman Tuhan mengatakan: "Orang yang menabur sedikit akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak akan menuai banyak juga". Benarkah pemahaman kita ini?

Paulus mengingatkan bahwa walau orang akan diberkati sesuai apa yang ditaburnya, itu tidak berarti kita boleh "berhitung-hitung" dengan Tuhan. Memberi adalah tindakan kasih yang semestinya muncul dengan segenap ketulusan, tanpa embel-embel apa pun. Mari memeriksa rekam jejak kita sendiri. Sudahkah hati kita jauh dari pamrih ketika kita mengasihi dan memberi? Periksalah diri Anda dengan jujur dan berani.