Ringkasan Khotbah 15 Agustus 2010

In His Time
(Ezra 1: 1-4)

Orang Israel pernah mengalami 2 kali perbudakan, yaitu di Mesir dan di Babel (dalam masa pembuangan). Kitab Ezra mencatat kepulangan orang Israel dari pembuangan di Babel ke Yerusalem. Kitab ini dimulai dengan peristiwa yang sangat menarik, tidak ada angin tidak ada hujan, tiba-tiba raja Koresh, raja negeri Persia, berkata: ”Saya digerakkan Tuhan untuk membangun bait suci, orang Israel diijinkan pulang ke Yerusalem”.

Ternyata peristiwa ini sudah dinubuatkan oleh seorang nabi Yeremia, jauh sebelumnya (Yer. 29: 10-11). Sekalipun orang Israel dibuang ke Babel, Tuhan sedang merencanakan masa depan yang baik, yang indah. Bukan masa depan yang sial, bukan masa depan yang buruk. Menurut catatan atau fakta sejarah: pada tahun 606 Sebelum Masehi orang Israel dibuang ke Babel. Waktu raja Koresh digerakkan Tuhan membangun bait suci dan mengembalikan orang Israel kembali ke Yerusalem, Yehuda: pada tahun 536 Sebelum Masehi. Ternyata janji Tuhan tepat digenapi oleh Tuhan. Empat (4) pelajaran penting, yaitu:
1. Tuhan tidak pernah lupa akan janji-Nya. Puluhan tahun janji Tuhan diberikan, tetapi Tuhan tidak pernah lupa janji-Nya. Tepat 70 tahun, Tuhan menggenapi janji-Nya. Mengapakita harus percaya Alkitab yang umurnya sudah ribuan tahun? Mengapa? Karena Allah tidak pernah lupa akan janji-Nya. Allah, bukanlah manusia yang penuh dengan kelemahan. Tuhan tidak pernah lupa akan janji-Nya (Bil. 23: 19).
2. Tuhan bekerja menurut agenda-Nya. Tuhan itu punya agenda. Ia tidak bisa dipaksa atau didorong-dorong. Ia punya pertimbangan sendiri kapan waktunya menolong saudara. Tuhan kita tidak pernah terlalu cepat dan tidak pernah terlalu lambat. Tuhan adalah Allah yang ON TIME (Pengkh. 3: 11). Ia tahu kapan waktunya yang terbaik buat kita. Karena itu diperlukan karakter sabar. Rumus untuk mendapatkan janji Tuhan Iman + Sabar = Dapat. Terimanya dalam iman waktunya SEKARANG, terimanya dalam kenyataan adalah dalam waktunya Tuhan, In His Time.
3. Tuhan bisa pakai siapa saja untuk menggenapi rencana-Nya. Dalam Ezra, kita dapat melihat bahwa Tuhan memakai raja kafir untuk menggenapi rencana-Nya. Kalau kita tidak mau dipakai oleh Tuhan, maka Tuhan dapat memakai siapa saja untuk menggenapi rencana-Nya.
4. Pertolongan Tuhan melampaui segala situasi. Kalau masuk akal, rasanya tidak perlu pertolongan Tuhan. Bagaimana orang Israel bisa membangun bait suci yang sangat mahal dan istimewa? Ini adalah pekerjaan impossible. Jangan katakan keadaanmu terlalu sulit, sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Pertolongan Tuhan melampaui segala situasi.

Apa pun keadaan kita, Tuhan mampu menolong kita. Segala sesuatu akan Tuhan jadikan indah dalam waktunya (In His Time). Amin

By: Pdt. Henoch Wilianto - 15 Agustus 2010