RH Rabu, 25 Agustus 2010

DIAM DI GUNUNG TUHAN (Mazmur 15)

Pernahkah Anda merasa tak layak masuk dan beribadah di gereja? Pernahkah Anda merasa terlalu kotor untuk beribadah di rumah Tuhan? Atau, Anda merasa hidup Anda penuh keburukan, sehingga tak layak menghadap Tuhan? Pemazmur memang menunjukkan kepada kita bahwa ada syarat untuk dapat "berdiam di gunung Tuhan". Tidak sembarang orang boleh datang ke sana. Dalam ayat 2-5, ia mendaftar syarat-syarat itu dengan jelas. Intinya, yang layak menghampiri Tuhan adalah orang yang memiliki hidup yang bersih, serta lurus dalam segala dimensi hidupnya. Lalu kita bertanya: Bukankah setiap orang, bahkan yang berdosa, boleh datang ke rumah Tuhan dan menghampiri Tuhan? Tentu! Namun, pengalaman merasakan kekudusan Tuhan tentu tidak diperuntukkan bagi orang yang hidup sembarangan atau orang yang beribadah hanya untuk "memenuhi kewajiban" sebagai orang kristiani. Perasaan tak layak menghadap Tuhan sesungguhnya menyimpan sesuatu yang baik. Itu menjadikan kita sadar siapa kita; menjadikan keberadaan kita apa adanya sebagai persembahan bagi Tuhan; tidak angkuh di hadapan Tuhan. Ketika kita beribadah dengan hidup yang sembarangan dijalani, ibadah hanya membuang waktu. Kita sendiri tak mengalami apa-apa. Sebaliknya, ibadah yang dilakukan dengan hati yang siap, akan membuat kita menikmati ibadah yang mengubahkan hidup.