RH Kamis, 26 Agustus 2010

CINTA KEPADA BANGSA (Matius 27: 3-5)

“Benar atau salah, ini negaraku", adalah sepenggal ungkapan patriotik yang dikutip dari kalimat Stephen Decatur (1779-1820). Lalu bertahun-tahun setelahnya, Carl Schurz (1829-1906) memperjelas lagi ungkapan ini dengan berkata, "Benar atau salah, ini negaraku; jika ia benar maka ia harus dijaga tetap benar, jika salah, maka ia harus dibantu untuk menjadi benar." Maka, kalimat ini sesungguhnya tak boleh diambil sepenggal, agar orang tak kemudian mencintai negaranya secara buta dan bisa bertindak tanpa pertimbangan matang.

Hal yang hampir sama terjadi pada Yudas. Kenapa Yudas mengkhianati Tuhan Yesus? Salah satu tafsiran menyatakan bahwa Yudas ingin "memaksa" Gurunya bertindak menurut keinginannya, yakni mengobarkan gerakan revolusi membebaskan bangsanya dari penjajah Romawi. Jadi, kesalahan Yudas yang terbesar adalah, demi mewujudkan cintanya terhadap bangsa dan negaranya, ia mengabaikan kebenaran dan menghalalkan segala cara. Cinta kepada bangsa dan negara tentu saja baik dan perlu. Namun, rasa cinta itu tetap harus diletakkan dalam koridor kebenaran. Jangan karena rasa cinta, lalu yang hitam menjadi putih dan yang putih menjadi hitam.