Ringkasan Khotbah Minggu, 22 Agustus ‘10

THE POWER OF CHANGE
(KUASA PERUBAHAN)


(Keluaran 2:1-12, 23; 4:17)

Setiap orang pernah mendapati pengalaman buruk dalam hidup, pengalaman itu dapat membawa dan merubah seseorang ke arah negatif atau merusak. Bagaimana dapat membawa dan merubah seseorang ke arah positif dan membangun serta mengalami kuasa perubahan tersebut? Ada dua kekuatan perubahan, yaitu:

1. Kekuatan perubahan ke arah negatif. Kegagalan Musa ialah melarikan diri ke Midian karena bangsa Israel yang tidak tahu berterima kasih karena pembelaannya, sehingga Musa hidup sebagai gembala dan hidup seadanya membuat ia kehilangan tujuan hidupnya. Musa sudah merasa nyaman hidup sebagai gembala tetapi hal demikian menuju perubahan ke arah negatif, sebab dahulu Musa memiliki nasionalisme terhadap bangsa Israel. Seringkali lingkungan mempengaruhi hidup seseorang, sehingga ia melarikan diri jauh dari kenyataan dan merasa nyaman dari keadaan sebelumnya. Keadaan ini sesungguhnya membuat ia menuju perubahan ke arah negatif dan terus negatif atau merusak.

2. Kekuatan perubahan ke arah positif. Ketidakpercayaan Musa atas panggilan dan penyertaan Tuhan memimpin Israel keluar dari Mesir menjadi halangan untuk berubah ke arah positif. Tetapi Tuhan terus menyakinkan Musa berkali-kali, yaitu karya Tuhan atas pemeliharaan hidupnya, tahu kehendak dan rencana Tuhan (VISI HIDUP) serta fokus kepada visi hidup, persiapan (studi, pengalaman dll) gaya hidup searah dengan VISI HIDUP, maka mengalami THE POWER OF CHANGE (kuasa perubahan). Tuhan tidak pernah melupakan apa yang sudah pernah dilakukan-Nya dan terus merancangkan hidup atas seseorang yang percaya kepada-Nya dengan rencana-Nya yang baik dan orang harus fokus kepada visi hidupnya dengan persiapan yang matang serta belajar dari pengalaman, maka mengalami THE POWER OF CHANGE (kuasa perubahan).

Orang Kristen haruslah mengalami THE POWER OF CHANGE (kuasa perubahan). Untuk itu fokuskan kepada visi hidup, berubah ke arah positif sehingga hidup yang dijalani memiliki arah tujuan hidup yang baik. Amin

By: Pdt. Sia Kok Sin - Minggu, 22 Agustus ‘10