ARTIKEL

TUHAN LEBIH MEMENTINGKAN
KARAKTER

Pada masa tahun-tahun awal setelah bertobat, saya sangat bersemangat melayani dan kebetulan dianugerahi banyak karunia Roh Kudus. Waktu itu saya sangat ingin menjadi seorang pengubah dunia dan diutus bagi Yesus. Akan tetapi, karunia yang saya miliki tersebut tidak diimbangi oleh karakter yang kuat sehingga karunia tersebut lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Syukur kepada Tuhan, oleh kasih karunia-Nya saya akhirnya disadarkan dan diubahkan oleh Tuhan sehingga menjadi lebih memfokuskan diri pada proses pembangunan karakter Kristus.

Banyak orang kristen yang mengira bahwa yang Tuhan inginkan dari mereka adalah pelayanan. Padahal Tuhan lebih mementingkan karakter kita daripada pelayanan kita sebab tanpa karakter semua yang kita lakukan tidaklah ada artinya di mata Tuhan. Bukan pelayanan atau korban yang Dia inginkan melainkan ketaatan kita kepada kehendak-Nya itulah yang dituntut-Nya.

Seseorang bisa saja melayani Tuhan dengan giat siang dan malam tetapi tanpa memiliki karakter maka pada akhirnya dia tidak akan dikenal oleh Tuhan ( Mat 7:22-23). Seseorang bisa saja menjadi Profesor teologia atau Penginjil yang dapat membangkitkan orang mati tetapi tanpa memiliki karakter semuanya itu tidak ada artinya. Bukan apa yang kita lakukan yang diperhitungkan melainkan keberadaan diri kitalah yang diperhitungkan (1 Kor. 13:3).

Anthony de Mello mengatakan hampir semua usaha manusia diarahkan untuk mengubah dunia sekelilingnya tetapi hanya sedikit usaha yang dilakukan untuk mengubah diri sendiri. Seringkali kita mengira bahwa sumber masalah kita berasal dari luar, padahal sebenarnya sumber masalah yang sebenarnya itu ada di dalam diri kita sendiri, yaitu di pikiran kita. Sekalipun dunia di sekeliling kita berubah tetapi jikalau kita tidak berubah maka perasaan negatif tersebut akan tetap ada. Berhentilah menyalahkan pihak lain dan mulailah belajar untuk mengubah diri anda menjadi manusia baru yang berkarakter. Saat kita berubah maka dunia akan berubah menjadi baik, percayalah semuanya akan kelihatan baik-baik saja.

Lenin, sang revolusioner kafir itu mengatakan agama merupakan candu bagi masyarakat. Pernyataan ini ada benarnya sebab kebanyakan manusia telah menyalahgunakan agama untuk menyalurkan hawa nafsu mereka. Bukankah atas nama agama manusia melakukan pepeperangan dan pembunuhan? Bukankah atas nama agama manusia menyalibkan Kristus yang datang untuk menyelamatkan dunia ini?

Yesus Kristus datang ke dunia ini bukan untuk membawa sebuah agama baru tetapi Dia datang untuk memerdekakan dan membebaskan kita agar dapat menjadi manusia yang seutuhnya. Tujuan utama Yesus datang ke dunia ini adalah untuk mengubah diri kita menjadi serupa dengan karakter-Nya. Murid-murid Kristus yang berkarakter akan memiliki sifat-sifat yang dimiliki oleh Yesus.

Mereka tidak akan peduli lagi dengan reputasi dirinya tetapi akan mengosongkan dirinya untuk mengambil rupa seorang hamba seperti apa yang telah dilakukan oleh Sang Guru. Mereka tidak peduli lagi dengan ketenaran dan kekayaan dunia ini sebab mereka telah menemukan harta karun kehidupan yang sejati. Mereka tidak memikirkan apakah kelak mereka akan dikenang sebagai orang yang memiliki pengaruh di dunia ini. Bahkan mereka juga tidak akan terpengaruh dengan apa kata orang lain mengenai perbuatan yang mereka lakukan. Pujian dan hinaan tidak akan mempengaruhi sikap mereka dan akan dianggap sama saja. Seluruh kehidupannya akan diarahkan sepenuhnya untuk memuliakan Allah. Saya percaya Indonesia pasti akan dipenuhi oleh kemuliaan Allah bila saja orang Kristen di negeri ini memiliki karakter Kristus. Semoga kita semua dapat menjadi murid-murid Kristus yang berkarakter!

Sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak.
Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan
masing-masing orang akan
diuji oleh api itu.
I Korintus 3:13

KUPU-KUPU ATAU LEBAH

Kupu-kupu beterbangan ke sana kemari sambil hinggap di bunga-bunga. Menghisap hanya bagian atas dan puas hanya mendapatkan bagian atasnya saja. Manusia menikmati permainan lincah yang diperagakannya. Tetapi di bagian lain ada seekor lebah yang tidak beranjak dari dalam sekuntum bunga? Apa yang dikerjakannya? Tidur? Tidak! Dengan tenang dan meyakinkan ia makan sampai ke dalam sari bunga itu. Dan tidak berhenti sampai ia puas mendapatkan apa yang diinginkannya. Suatu saat musim dingin tiba, kupu-kupu itu mati dalam kelaparan, tetapi si lebah tetap bertahan hidup sebab makanan yang masih tersedia di dalam dirinya. Anda menjadi Kristen yang bertipe kupu-kupu ataukah lebah? Apakah Anda puas hanya sekilas membaca Alkitab?

Perhatikan kupu-kupu yang cuma sekilas menghisap makanannya. Ketika musim dingin datang, maka matilah dia. Anda tidak bisa menjadi orang Kristen yang tangguh kalau hanya sekilas saja
memberikan makanan rohani kepada roh anda. Manusia rohani anda akan kurus dan kering. Jadi tidak heran bila nafsu anda yang perkasa akan dengan mudah "membanting" manusia rohani anda, sehingga setiap hari anda taat kepada keinginan nafsu anda.

Sebaliknya bila anda memberikan makanan seperti lebah yang menggali sampai dalam sampai ia menemukan banyak makanan yang bergizi, maka anda akan menjadi manusia rohani anda tangguh. Bila godaan datang, karena manusia rohani anda kuat, maka dengan mudah ia mengalahkannya.

Alkitab bukan sekedar buku wajib yang dibawa manakala kita ke gereja. Alkitab adalah makanan rohani anda. Tuhan bahkan memberikan perintah agar kita membaca dan merenungkannya sampai seumur hidup! Kalau saya bertanya kepada anda, apakah anda pernah
merasa bosan makan sampai tiga kali sehari bahkan lebih? Pernah? Tidak bukan? Lalu mengapa kita harus bosan makan makanan rohani? Mengapa pula kita harus bosan membaca Alkitab? Semakin anda makan terus, maka anda akan mendapatkan berkat yang luar biasa dari Allah. Kunci sukses Yosua merebut tanah Kanaan adalah melakukan firman Tuhan seperti dalam Yosua 1:8. Yosua membaca dan merenungkan firman Tuhan itu siang dan malam. Hasilnya, dia berhasil masuk tanah Kanaan setelah menghalau musuh-musuhnya.

"Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya."
(Ulangan 17:19)

Apakah Anda belajar Alkitab seperti kupu-kupu ataukah lebah?