RH SENIN, 04 MEI 2009

Bacaan Setahun: 2 Sam. 8,9; 1 Taw. 18,19; Mat. 21
"PANDANGLAH AKU" (2 Tawarikh 7:12-18)

Seorang gadis berusia 16 tahun melanggar aturan jam malam dengan pergi hingga larut malam. Dengan perasaan malu dan takut, ia harus mengakui pelanggarannya tersebut. Gadis itu meminta maaf dan mereka mengambil keputusan tentang pendisiplinan. "Pandanglah aku," kata ayahnya. Dengan berat hati ia memandang ayahnya dan ia melihat airmata dan kasih yang mendalam.

Untuk menjaga hubungan yang baik antara kita dengan Bapa di surga, kita harus mencari wajah-Nya (Maz. 27:8). Kita mungkin merasa bersalah, kecewa, marah atau terluka terhadap Allah. Namun pada saat yang demikian kita harus menanggapi undangan-Nya untuk menghadap pada-Nya khususnya bila persekutuan kita dengan-Nya telah putus. Perhatian kita yang terbesar seharusnya adalah pada perasaan takut kehilangan hubungan pribadi yang intim dengan-Nya. Itulah jalan di mana kita akan memiliki jaminan bahwa segala sesuatu berlangsung dengan baik di antara kita dan Allah.