KOTBAH

PULANG ATAU PERGI?
(1 Samuel 9:1-10)

Di dalam kehidupan ini, kita akan dapat menjumpai dua macam manusia, yaitu manusia yang gagal dan manusia yang sukses. Tetapi pada dasarnya semua manusia ingin mencapai kesuksesan. Kish, ayah Saul, kehilangan keledai-keledai betinanya. Kemudian ia pun menyuruh Saul dan bujangnya untuk mencarinya. Setelah berkeliling ke empat tempat, keledai-keledai tersebut tetap tidak diketemukan. Reaksi Saul pada saat itu adalah mengajak bujangnya untuk pulang. Sedangkan bujang Saul berpendapat lain. Reaksi yang ditunjukkan Saul hampir sama seperti reaksi Naaman pada saat ia disuruh mandi 7 kali di sungai Yordan (2 Raj. 5: 10-13) dan reaksi murid-murid Yesus pada saat menghadapi 5000 orang yang telah mengikut Yesus (Mat. 14: 15-16).

Perbandingan antara sikap Saul dan bujang Saul:
1. Saul memiliki mental mudah menyerah (ay. 5). Sedangkan bujangnya memiliki mental pantang menyerah (ay. 6). Daya juang berpengaruh terhadap kesuksesan. Hanya orang-orang yang memiliki mental pantang menyerah atau mental pemenang saja yang dapat menghadapi segala permasalahan yang terjadi di dalam kehidupan ini dan mencapai kesuksesan.

2. Saul merasa tidak ada yang dapat dikorbankan (ay. 7). Sedangkan bujangnya merasa masih memiliki sesuatu yang dapat dikorbankan (ay. 8). Pengorbanan adalah sebuah investasi dalam mencapai kesuksesan. Masa-masa sulit selalu ada dalam kehidupan, tetapi orang-orang yang sukses akan selalu dapat mengatasinya.

Untuk dapat meraih kesuksesan kuncinya adalah dengan datang kepada Tuhan. Bahkan Firman Tuhan berjanji bahwa orang yang mengandalkan Tuhan akan diberkati (Yer. 17:7). Tindakan positif akan menghasilkan jalan keluar bagi permasalahan yang kita hadapi. Berpikir positif tidak berarti kita dapat melakukan apa saja. Melainkan, kita dapat melakukan segala sesuatu jauh lebih baik daripada jika kita melakukan hal tersebut dengan berpikir negatif. Amin

. By: Gembala Sidang - Minggu, 22 Maret 2009