RH JUMAT, 03 APRIL 2009

Bacaan Setahun: Hak. 17, 18; Mzm. 89; 2 Kor. 3
BATU KARANG KITA (Mazmur 62:1-12)

Seabad yang lalu sebuah kapal laut dengan sejumlah besar penumpang tenggelam di sebelah barat daya pantai Inggris. Seorang pemuda berusia enam belas tahun yang diombang-ambingkan gelombang sepanjang pantai itu, selamat karena berpegangan erat sepanjang malam pada sebuah batu karang. Ketika pada akhirnya ia dapat diselamatkan, ia ditanya, "Apakah Anda tidak terombang-ambing selama berpegangan pada batu karang itu sepanjang malam?" Anak muda itu menjawab, "Ya, tentu saja. Tetapi tak sekalipun batu karang itu mengombang-ambingkan saya."

Orang-orang Israel pada zaman dahulu belajar dari pengalaman mereka di padang gurun bahwa batu karang bukanlah sekadar sebongkah batu. Seperti halnya bangsa Ibrani yang mengalami bahwa Tuhan yang membawa mereka keluar dari Mesir adalah batu karang keselamatan mereka, demikian pula kita diyakinkan bahwa batu karang keselamatan kita adalah Anak Allah yang telah membebaskan kita dari belenggu dosa. Bila badai kehidupan mengancam, kita dapat berpegang pada-Nya, dan bersyukur karena Batu Karang kita adalah tempat perlindungan yang tidak tergoyahkan.