RH RABU, 01 APRIL 2009

Bacaan Setahun: Hak. 11, 12; Mzm. 50; 2 Kor. 1
PERILAKU BURUNG KUKUK (2 Tesalonika 3:6-15)

Burung kukuk Eropa terkenal sebagai burung pembonceng. Bila musim semi tiba, burung kukuk tidak membuat sarang sendiri untuk mengerami telur-telurnya pada waktunya nanti. Sebaliknya, si induk menempati sarang milik burung lain dan meletakkan telurnya di sana. Telur itu sengaja ditinggalkan begitu saja supaya dierami dan dan dipelihara oleh "orangtua angkatnya," yakni burung pemilik sarang itu. Sementara anak burung kukuk sendiri, sebelum ia memiliki bulu dan dapat melihat, ia telah menjadi penguasa di sarang itu. Ia menyingkirkan anak burung pemilik sarang. Dan kemudian, ia merebut seluruh perhatian orangtua barunya itu.

Jika kita melalaikan tugas yang diberikan oleh Allah kepada kita dan mulai mengurusi pekerjaan orang lain, hasilnya bisa sangat fatal. Hai orang-orang Kristen, berhati-hatilah agar tidak jatuh pada perilaku burung kukuk. Sebaliknya, kerjakanlah dengan setia pekerjaan yang telah Allah berikan kepada kita.