RH SABTU, 25 APRIL 2009

Bacaan Setahun: 1 Sam. 30,31; 1 Taw. 10; Mat. 12
DI AWAN-AWAN (Mazmur 68:1-7, 34-35)

Sejak zaman dahulu, manusia telah memimpikan untuk dapat terbang. Dengan berhasil ditemukannya balon udara-panas pada tahun 1783, manusia dapat terbang tinggi untuk pertama kalinya. Penemuan mesin dengan menggunakan energi gas dan perkembangan teori aerodinamika telah memungkinkan orang untuk membuat pesawat terbang. Dan penerbangan perdana pada saat itu berhasil dilakukan walaupun masih berupa pesawat terbang yang sangat sederhana yang terbuat dari kayu dan kain terpal. Berdasarkan titik tolak ini, kemudian makin berkembanglah pesawat-pesawat terbang yang lebih canggih.

Orang-orang Ibrani pada zaman dahulu sama sekali tidak memahami akan mekanisme penerbangan, tetapi mereka memiliki kesadaran penuh akan kekuatan Allah yang luar biasa. Mereka telah menyaksikan bagaimana Dia membebaskan mereka dari perbudakan di Mesir, melalui pimpinan dan pemeliharaan Allah selama berada di padang gurun, dan perlindungan-Nya hingga mereka tiba di Tanah Perjanjian. Suara gemuruh mesin pesawat yang akan tinggal landas mengingatkan saya akan kuasa Allah yang sangat dahsyat.