KOTBAH

Sungai Kehidupan
(Wahyu 22: 1-2)

Dalam Wahyu 22: 1 disebutkan bahwa adanya sungai kehidupan yang mengalir dari tahta Anak Domba. Hal ini menggambarkan bahwa sungai kehidupan itu dapat kita miliki apabila Kristus bertahta di hati kita. Pada saat sungai kehidupan tersebut mengalir di hati kita, maka kehidupan kita haruslah jernih agar sungai yang mengalir dari hidup kita dapat menjadi berkat bagi orang lain. Apabila sungai kehidupan mengalir maka akan tumbuh pohon-pohon kehidupan yang selalu menghasilkan buah tiap bulan (ay. 2). Dalam Mazmur 1 disebutkan bahwa orang-orang yang kesukaannya Taurat Tuhan akan menghasilkan buah pada musimnya (Mzm. 1: 3). Daun-daun pohon tersebut juga dapat dipakai untuk menyembuhkan. Daun berbicara mengenai keberadaan orang-orang percaya.

Selain ada sungai kehidupan yang mengalir dari tahta Anak Domba, ada juga sungai yang palsu yang disemburkan oleh Iblis. Allah tidak pernah menciptakan Iblis. Allah menciptakan malaikat Lusifer yang kemudian memberontak dan memiliki keinginan untuk duduk di tahta Allah. Sungai yang disemburkan oleh Iblis adalah sungai dusta (Why. 12: 15). Iblis akan mendustai semua orang agar tidak datang kepada Tuhan.

Wahyu 12: 16 menyebutkan bahwa sungai dusta tersebut disemburkan Iblis untuk menghanyutkan perempuan. Perempuan ini berbicara mengenai gereja Tuhan. Tetapi Tuhan tidak tinggal diam, Tuhan memberikan pertolongan bagi gereja-Nya. Lalu Iblis akan berusaha memerangi keturunan dari perempuan tersebut. Keturunan perempuan itu adalah orang-orang yang menuruti hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus Kristus. Orang-orang yang hidup dalam dosa sesungguhnya telah terhanyut dalam sungai yang disemburkan oleh Iblis.

Kasih karunia Yesus masih ada bagi kita. Apabila kita datang kepada-Nya maka Ia akan menyucikan kita. Perlindungan Allah sempurna bagi orang-orang yang hidupnya melekat pada Tuhan (Mzm. 91: 14). Kunci untuk melekat kepada-Nya ialah dengan menaati hukum-hukum-Nya. Amin
Pdt. Sinwo Susanto - Minggu, 08 Nov ‘09