RH Kamis 24 September 2009

Kamis, 24 September 2009
BERBARIS MENUJU JALAN BUNTU (Titus 1:5-16) Stuart Briscoe menulis tentang pemakaman seorang veteran perang. Upacara duka itu melibatkan teman-teman seperjuangan almarhum. Mereka meminta pendeta untuk memimpin mereka menuju peti jenasah untuk mengheningkan cipta. Kemudian mereka akan mengikuti pendeta tersebut keluar lewat pintu samping. Rencana tersebut berjalan lancar dengan gaya militer, sampai terjadi sesuatu: sang pendeta memimpin barisan itu masuk ke dalam kamar kecil. Para tentara itu harus mundur dengan tidak teratur.

Pendeta tersebut melakukan kesalahan yang tidak disengaja, tetapi hal ini menggambarkan bahwa seorang pemimpin harus tahu ke mana mereka akan pergi. Kemana para pemimpin pergi, ke sanalah pengikut-pengikutnya melangkah. Para pemimpin gereja harus memenuhi standar yang ditetapkan dalam Titus 1: 6-9 dan harus memimpin yang lain mencapai kedewasaan yang lebih matang dalam hubungan mereka dengan Kristus. Dan para pengikut harus dengan penuh kasih menjaga pemimpin-pemimpin mereka supaya bertanggung jawab atas tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Apa pun posisi anda, sebagai pemimpin atau yang dipimpin, anda harus tahu ke mana anda akan pergi. Jangan berbaris menuju jalan buntu.