RH Kamis 8 Oktober 2009

Kamis, 08 Oktober 2009
BUAH YANG HARUM (Galatia 5:22-26) Bayangkanlah kita mendapat undangan istimewa dari seorang sahabat untuk berkunjung ke rumahnya di sebuah perkebunan. Ketika memasuki kamar yang tersedia buat kita, kita menjumpai sekeranjang buah segar tersedia di atas meja. Anggur, apel, dan buah-buah lainnya tampak segar dan lezat. Namun, apakah benar buah tersebut segar dan lezat? Kita tidak akan pernah tahu aroma dan rasanya sampai kita memotong atau mengupasnya, lalu mencicipi buah-buah tersebut.

Sama seperti buah-buah tersebut, demikian juga dengan buah-buah Roh yang ada pada kita. Kasih, sebagai contoh, akan menjadi terindah saat diperhadapkan dengan kebencian. Damai sejahtera, paling dirasakan kehadirannya saat berada di tengah-tengah konflik. Kesabaran dan penguasaan diri akan menjadi termanis saat menghadapi penganiayaan dan pencobaan yang pahit. Satu alasan Allah mengizinkan kita mengalami berbagai ujian adalah karena melalui tanggapan positif kita, nilai sejati dari buah Roh ditampilkan sebagai kesaksian bagi dunia. Pada saat kita menghadapi ujian kelak, kiranya yang menjadi hasrat terdalam kita adalah mengizinkan Roh kudus menghasilkan buah yang harum di dalam diri kita bagi kemuliaan Allah.