RH Kamis 1 Oktober 2009

Kamis, 01 Oktober 2009

PERJAMUAN KUDUS (1 Korintus 11:17-34) Sebuah klub eksklusif di New York menolak keanggotaan seseorang karena ia seorang Yahudi. Salah seorang hamba Tuhan yang menjadi anggota klub tersebut mencela hal itu dari atas mimbar. Sikap terkejut melanda orang-orang yang hadir dalam pertemuan itu, karena banyak anggota gereja yang menjadi anggota klub tersebut. Pendeta itu menyatakan, "Setiap orang yang dengan berbagai macam cara, dengan pikiran, perkataan, atau tindakan, memaafkan tindakan ini, tidak layak menerima Perjamuan Kudus sampai mendapatkan kembali perdamaian dengan Allah."

Pendeta tersebut memiliki dasar yang Alkitabiah atas pernyataannya bahwa tak seorang pun layak datang ke hadirat Allah dengan dosa yang belum diakuinya. Rasul Paulus menghadapi beberapa anggota gereja yang membanggakan diri sendiri, bersikap memecah belah dan mengakuinya sebagai dosa. Segala sesuatu yang mengganjal di antara kita dan sang Juruselamat, harus dikenali dan diakui sebelum kita ikut ambil bagian dalam Perjamuan Kudus. Roti dan anggur dalam perjamuan akan menyegarkan makna pengampunan yang diberikan kepada kita melalui pencurahan darah sang Juruselamat.