RH Kamis 26 November 2009

Kamis, 26 November 2009

TIDAK BERTERIMA KASIH (Mazmur 28: 9) Ketika saya mengajar di universitas Kristen, seorang mahasiswa yang berbakat memaksa masuk ke dalam kehidupan saya. Ia membutuhkan satu mata kuliah lagi untuk lulus, sehingga ia memutuskan agar saya memberinya pelajaran tambahan tentang tulis-menulis. Ia akan terus-menerus mengucapkan bersyukur bila saya mau melakukan hal itu meskipun hal tersebut menuntut kerja tambahan di pihak saya. Dekan menyetujui gagasan tersebut karena didukung kemampuan yang dimiliki anak muda itu. Betapa memusingkannya! Ia menghindari pertemuan, tidak memenuhi batas waktu, dan menolak evaluasi saya tentang tulisannya. Ia bahkan menyerahkan pekerjaan rumah terakhirnya hanya beberapa jam sebelum wisuda. Setelah segala sesuatu telah saya lakukan untuknya, apakah anda mengira ia akan bersyukur? Ia tidak mengucapkan satu patah kata pun sebagai ungkapan terima kasih pada hari wisuda, juga tahun-tahun setelah itu.

Bagaimana dengan kita? Apakah kita memiliki sikap yang tidak berterima kasih atas kemurahan Tuhan? Atau kita, dengan tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih kepada Allah atas kebaikan-Nya?