RH Rabu 30 September 2009

Rabu, 30 September 2009

SISI LAIN (Wahyu 21:9-27) Seorang pria berdiri di tepi pantai ketika fajar secara perlahan memenuhi cakrawala timur dengan kemuliaan. Harapannya ada di dalam Kristus, dan ia berpikir mengenai surga dengan segenap kemegahannya. Oh, betapa bahagianya bila dapat masuk ke dalamnya!

C.S. Lewis berkata bahwa ketika kita berada di bumi, kita berada "di sisi yang salah dari sebuah pintu”.Namun ia menambahkan, "Seluruh lembaran Perjanjian Baru digetarkan oleh kabar bahwa keadaan itu tidak akan berlangsung selamanya." Yesus tidak meninggalkan kita "di sisi yang salah dari sebuah pintu." Karena Dialah, kita menanti-nantikan surga. Pengharapan yang Dia berikan kepada kita bukan didasarkan atas sikap baik atau pelayanan kita, bukan juga karena kita layak untuk masuk surga (Tit. 3:5). Kita akan melihat sang Juruselamat semata-mata karena iman akan pengurbananNya yang sempurna di atas salib Golgota. Saat kita mencapai surga, kita akan memahami maksud tersembunyi dari 1 Korintus 2: 9, "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia, semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia”.