RH Jumat 2 Oktober 2009

Jumat, 02 Oktober 2009

DARWIN ATAU MIKHA? (Mikha 4:1-8) Charles Darwin dalam bukunya On the Origin of Species memandang perkembangan manusia sebagai suatu keterikatan pada konflik yang tidak dapat dihindari, si kuat mengalahkan si lemah. Pandangan ini merupakan dasar ideologi yang dianut oleh Nazi. Adolf Hitler berusaha menumpas semua bangsa non-Aria karena ia percaya bahwa bangsa Aria lebih tinggi derajatnya dibanding bangsa-bangsa lainnya. Sebagian orang menyebut hal ini sebagai "Darwinisme Sosial."

Tidak demikian dengan Nabi Mikha. Ia menolak segala ide mengenai suku bangsa istimewa. Ia memimpikan suatu hari, yakni ketika berkat Allah yang dicurahkan atas bangsa Israel, bangsa yang memiliki hubungan khusus dengan-Nya, akan diberikan kepada semua orang di mana pun mereka berada. Salah satu tujuan Allah menyatakan diri-Nya kepada orang Yahudi adalah untuk menyampaikan pesan-Nya yang mengubah hidup manusia, yakni tentang keselamatan bagi segala bangsa. Kita harus merindukan dan berdoa agar semua orang, bahkan mereka yang membenci kita ataupun menentang Allah, akan percaya kepada Yesus Kristus dan menerima keselamatan yang Dia tawarkan.