KOTBAH

Menabur di dalam Kecerdikan
(Lukas 16: 1-9)

Dalam perikop ini dijelaskan tentang seorang kaya yang memuji bendaharanya yang tidak jujur. Yang dipuji oleh orang kaya ini bukan karena ketidakjujuran dari bendaharanya, tetapi karena kecerdikan dari bendahara tersebut. Kita mengetahui bahwa kecerdikan lebih unggul dari kekuatan, jabatan, koneksi atau pun kekayaan. Kecerdikan bendahara ini ialah bahwa ia menabur kebaikan kepada beberapa orang yang berhutang kepada tuannya. Maksud dari perbuatannya ialah apabila pada suatu saat tuannya memecat dia, maka akan ada orang yang mau menolong dia.

Rahasia yang Tuhan ajarkan kepada kita melalui perikop ini adalah setiap kali kita bertemu dengan orang lain buatlah tabungan di hati orang lain. Tabungan yang dapat kita berikan kepada orang lain tidak harus berupa uang, melainkan dapat berupa perhatian kita atau pun perbuatan baik yang kita lakukan kepada mereka. Bila kita menabur kebaikan bagi orang lain di luar kelaziman akan membuat kita memiliki kecerdikan dalam kebaikan. Tuhan akan memberkati setiap kita saat kita mau memberkati orang lain.

Persyaratan supaya kita dapat menjadi berkat bagi orang lain tidak harus menunggu kita kaya. Melainkan pada saat kita memiliki barang lebih dari 1 dan kita mau berbagi dengan orang lain maka kita dapat menjadi berkat bagi orang lain (Luk. 3: 10-11). Ada tiga reaksi seseorang dalam menghadapi sesamanya, yaitu: takut, kagum atau mencintai. Setiap orang pastilah ingin orang lain mencintainya dan bukan hanya mangaguminya atau bakhan takut padanya. Agar kita dicintai banyak orang caranya taburlah kebaikan dalam hati banyak orang yang kita temui. Mari belajar menabur di dalam kecerdikan. Amin
Pdt. Daniel Hardja Dinata - Minggu, 22 Nov ‘09