RH Minggu 11 Oktober 2009

Minggu, 11 Oktober 2009
PENYERAHAN DIRI (Mazmur 77:1-20) Walter Cizsek, seorang Kristen dari negara bekas Uni Soviet, dipenjara dan dianiaya oleh penguasa karena imannya kepada Kristus. Ia dipaksa untuk mengambil keputusan yang menggentarkan jiwa: bekerjasama atau hukuman mati. Bekerjasama dengan pembohong dan pembunuh? Tidak akan pernah! Tetapi menghadapi kematian yang mengerikan? Bagaimana mungkin ia sanggup menanggungnya? Dalam keadaan nyaris kehilangan iman kepada Allah, Walter mulai berdoa dengan perasaan putus asa. Pada akhirnya ia mampu untuk menyerahkan diri sepenuhnya pada kehendak Bapa. Ia menulis bahwa kehendak Allah tidaklah "di luar sana" melainkan "di dalam situasi tempat saya berada. Dia menginginkan saya menerima situasi ini dari tangan-Nya, menyerahkan kendali dan menempatkan diri sepenuhnya dalam rencanaNya." Walter mampu melakukan hal ini karena ia dikuatkan oleh kasih setia Tuhan.

Kesusahan yang dialami sang pemazmur mereda tatkala ia mengingat dan merenungkan karya Allah yang ajaib dan menyadari bahwa ia sepenuhnya dipelihara oleh Allah. Saat kita "menyerahkan kendali" dan menempatkan diri sepenuhnya dalam rencana Allah, perasaan ditinggal oleh Allah akan sirna.