RH Kamis 4 Desember 2009

Jumat, 04 Desember 2009
IMAN KECIL PADA ALLAH MAHABESAR (Matius 17:14-21) Iman, kita semua berharap memilikinya, terlebih ketika menghadapi tingginya gunung-gunung permasalahan. Namun sebenarnya kita telah mempraktikkan iman dalam kehidupan sehari-hari. Kita duduk di kursi tanpa memeriksanya terlebih dahulu, kita menggunakan oven tanpa menganalisa dahulu bagaimana cara kerjanya, kita memasukkan kunci di lubang pintu dengan harapan pintu akan terbuka. Kita bergantung begitu saja pada benda-benda ini sebab kita tahu semua itu adalah benda yang masuk akal.

Stuart Briscoe menulis, "Iman itu hanya berlaku kepada apa yang diimani. Anda dapat memiliki iman yang hebat kepada lapisan es yang sangat tipis dan menenggelamkan.... Sebaliknya anda dapat memiliki sedikit iman kepada lapisan es yang sangat tebal dan anda selamat." Banyak orang Kristen beriman kepada iman, daripada beriman kepada Allah. Ketika menghadapi pencobaan demi pencobaan, mereka menderita untuk mencapai iman yang sebesar gunung. Padahal Yesus mengajarkan, iman yang sebesar biji sesawi saja sudah cukup, jika "ditanam" di tanah Allah Yang Mahabesar. Apa yang menjadi "gunung" anda hari ini? Segera setelah anda menanam biji sesawi iman anda di dalam Allah, gunung itu pun akan menjadi tanggung jawab Allah, dan anda dapat mengalami kesetiaan Tuhan dalam hidup ini.