RH Selasa 13 Oktober 2009

Selasa, 13 Oktober 2009

SANG WASIT (2 Timotius 4:6-18) Dalam bukunya Men At Work (Manusia di Tempat Kerja), kolumnis George Will menulis tentang keadilan keras, yang diberlakukan oleh para wasit baseball. Ia menulis, "Kekerasan saja tidaklah cukup, tetapi itu perlu." Suatu saat ketika Babe Pinelli mengeluarkan Babe Ruth karena perkelahian, Ruth membantah keputusan tersebut karena perkelahian itu berkaitan erat dengan suporter. Ruth melakukan kesalahan mulai dari segi kuantitas hingga kualitas moral: "Ada 40.000 orang di sini yang tahu bahwa salah tidak salah, hai kepala tomat." Pineli menjawab ejekan tersebut dengan kalimat, "Mungkin demikian, tetapi keputusan saya adalah satu-satunya keputusan yang menentukan."

Rasul Paulus tahu bahwa pada akhir zaman hanya ada satu keputusan yang menentukan, yakni keputusan yang dikeluarkan oleh wasit terakhir. Seperti seorang atlet yang telah menghabiskan kekuatannya untuk memenangkan hadiah, Paulus telah bertahan. Selama 30 tahun pelayanannya, ribuan suara telah mendesaknya untuk berlaku curang, melemparkan handuk, mengkompromikan iman. Namun Paulus telah memutuskan untuk tidak mendengarkan semua itu. Ia hanya memiliki seorang hakim untuk ditaati. Ia siap bertemu dengan Wasit Alam Semesta itu. Apakah anda telah siap untuk berjumpa dengan-Nya?