RH Jumat, 10 Juli 2009

Jumat, 10 Juli 2009
DALAM TANGANNYA (Mazmur 145:14-21) Henri Nouwen, pernah menulis tentang Jean Vanier. Nouwen memberi komentar, "Ketika Jean berbicara tentang tempat idaman itu, ia selalu mengulurkan lengannya dan melengkungkan tangannya seperti sedang memegang seekor burung kecil yang sedang terluka. Ia bertanya, ‘Apa yang akan terjadi bila saya membuka tangan lebar-lebar?’ Kami menjawab, ‘Burung itu akan mencoba mengepakkan sayapnya, dan ia akan jatuh, kemudian mati.’ "Kemudian ia bertanya lagi, ‘Tetapi, bagaimana bila saya menutup tangan saya?’ Kami menjawab, ‘Burung itu akan remuk dan mati.’ ‘Tempat idaman kita itu tak ubahnya seperti tangan saya, tidak tertutup rapat atau terbuka lebar. Itulah tempat di mana kita dapat bertumbuh.’"

Bagi orang-orang percaya yang setia, tangan Allah adalah juga merupakan sebuah tempat untuk beristirahat dan berlindung. Berada di dalam telapak tangan Allah berarti kita berada dalam tempat yang penuh dengan keakraban, dorongan untuk bertumbuh dan rasa aman. Allah tidak akam membiarkan kita remuk atau jatuh. Dalam kehadiranNya yang sangat intim, kita tidak perlu merasa takut.