RH Jumat 11 September 2009

Jumat, 11 September 2009
AKHIR YANG BERBAHAYA (Roma 5:12-6:4) Memulai suatu diskusi dengan membicarakan atau bahkan mempertahankan apa yang Allah firmankan, namun mengakhirinya dengan keyakinan yang mengizinkan kita untuk tidak menaati-Nya, bukanlah sesuatu hal yang mustahil. Saat kejatuhan manusia dalam dosa, misalnya, setan menggiring Hawa ke dalam suatu diskusi yang rohani. Dengan sederhana ia menanyakan apa yang Allah perintahkan sehubungan dengan pohon terlarang, namun sebenarnya ia membawa Hawa kepada akhir yang mematikan (Kej. 3:1-6). Rasul Paulus kuatir bahwa kita akan mengulangi kesalahan Hawa. Ia ingin orang-orang percaya bersukacita dalam anugerah, kelepasan serta keselamatan dari Allah. Namun Paulus menyadari bahwa beberapa orang mempunyai pendapat yang salah.

Berlawanan dengan apa yang terjadi pada Hawa dan banyak yang lainnya, Yesus memberi teladan tentang bagaimana cara menghindari akhir yang salah. Dia menanggapi godaan-godaan setan dengan mengacu pada Alkitan dan pada setiap hal Dia menunjukkan komitmenNya kepada Allah (Mat. 4:1-11). Dalam setiap diskusi rohani, peganglah firman Allah sebagai standar, dan Anda tidak akan sampai pada akhir yang salah.