RH Sabtu 15 Agustus 2009

Sabtu, 15 Agustus 2009

PENYERAHAN DIRI YANG BENAR (Filipi 4:10-19) Berserah bukanlah kata yang populer. Kita menggunakannya untuk menyatakan sesuatu yang hina setelah menderita kekalahan. Pada saat suatu bangsa kalah dalam peperangan, ia mungkin dipaksa untuk menyerah tanpa syarat, dan tidak memiliki hak untuk berbicara. Namun ada satu jenis penyerahan yang terhormat dan layak untuk dilakukan. Pertama-tama, kita menyerahkan hawa nafsu dan keinginan daging kita kepada Bapa surgawi. Hal kedua adalah kita mengakui kekuasaan Allah. Hal ini ditandai oleh kemampuan menerima kenyataan bila segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan rencana yang kita impikan karena Allah menyatakan kehendak-Nya yang lebih mulia di atas bumi.

Dalam konteks rohani, berserah berarti percaya bahwa Allah akan melakukan yang terbaik bagi kita. Sesuai dengan perkataan Paulus, hal ini berarti belajar untuk mencukupkan diri "dalam segala keadaan" dan dengan iman kita menyadari bahwa Allah akan mencukupkan segala kebutuhan kita. Iman semacam ini tidaklah mudah. Sekarang adalah saat yang tepat untuk berkata "Aku berserah" kepada Allah dan kepada kehendak dan rencana-Nya.